「Aku Berada di
Dalam Dunia yang Berbeda」
Saat aku
mengetahuinya, aku sadar aku tak tahu bagaimana aku bisa berada di sini.
Di sana terdapat
sebuah daerah berbukit yang tertutup oleh rerumputan hijau. Mataharinya masih
tinggi di atas langit, jadi mungkin saat ini masih menjelang sore hari. Angin
yang berhembus melalui rerumputan, memberikan kesan pemandangan lautan hijau;
sebuah gelombang rerumputan yang mengarah kepadaku saat aku duduk di atas
sebuah batu besar. Bau dari tanah yang lembab dan rerumputan yang bercampur
dengan angin, dan aromanya mengalir menuju lubang hidungku. Anginnya berhembus
menuju ke dalam hutan di belakangku, menggoyangkan dedaunan pohon-pohon
tersebut.
Tanpa tujuan, aku
berdiri di atas batu yang tadi kududuki, lalu menyegarkan mataku dengan
pemandangan tak terhingga dari cakrawala. Sebuah pemandangan seperti ini
benar-benar tak bisa kita jumpai di Jepang kecil kita dulu, kan?
Akhirnya, aku menyadari
penampilanku.
Berhiaskan dengan
detail terbaik, sebuah armor full body berwarna perak dengan corak putih dan
biru, menyerupai sesosok dari sebuah legenda atau hal mistis, menghiasi
tubuhku.
Sebuah mantel hitam
pekat tertiup oleh angin; di dalam mantel itu, dapat terlihat secercah cahaya
kecil, mengingatkanku kepada langit yang berbintang.
Di punggungku,
aku membawa sebuah perisai bundar besar dengan suatu emblem yang rumit di
tengahnya, serta sebuah benda yang tak lain hanya bisa disebut sebagai pedang
suci yang memberikan semacam aura menakjubkan.
Perlengkapan ini
sungguh berbeda dari penampilanku pada biasanya, tapi aku mengenalnya dengan
baik. Bahkan hari ini, sebelum aku tertidur di depan komputerku setelah bermain
game online, perlengkapan ini sedang dipakai oleh karakter pemainku.
“Astajim?!”
Aku menjerit
kaget dari lubuk paru-paruku. Aku menjerit, meskipun aku tahu tak ada seorang
pun yang akan menjawabnya di sini.
Perlahan
kupindahkan sarung pedangku ke pinggulku dan menghunuskan pedangnya. Sebuah
pedang bermata dua yang tipis berwarna biru, bermandikan cahaya matahari,
terhunus. Pedang indah ini bersinar layaknya cahaya di siang hari. Panjang
pedang ini melebihi satu meter, membuatnya terlihat sangat berat. Aku mengambil
kuda-kuda dengan pedang yang sejajar dengan mataku, lalu mengayunkannya.
“Muke gile?!”
Aku menjerit
lagi.
Ringan! Sungguh
tak bisa kupercaya ini bobot dari sesuatu yang terbuat dari logam. Perlahan kuayunkan
pedang tak realistis ini untuk memastikan bobotnya. Lalu kuayunkan pedangnya
dengan satu tangan. Walaupun aku mengenakan baju besi, ringan saja rasanya.
Rasanya sama seperti aku tak memakainya sama sekali.
“【Flying
Dragon Slash】 !!”
Saat mengayun-ayunkan
pedang, kusebutkan nama sebuah skill dari game. Sebuah sinar cahaya terpancar
dari pedangku, dan melesat ke dalam hutan.
Tiba-tiba, di
dalam hutan tersebut, sebuah pohon besar perlahan jatuh. Dedaunan dari pohon
lainnya beterbangan, dan semua burung-burung dari pohon-pohon di dekatnya
terbang ke langit. Sebuah suara yang sedikit keras menggema dari area tersebut
ketika pohon itu menyentuh tanah.
“Astaga,
apa-apaan ini...”
Akhirnya, aku
punya firasat bahwa pikiranku sudah mulai tenang. Tapi aku masih belum mengerti
situasinya.
Senjata dan
perlengkapan yang aku kenakan adalah perlengkapan tingkat mistik, sama seperti
yang karakterku punyai di dalam game yang kumainkan.
Ini sungguh
kejadian langka, mengenakan perlengkapan tingkat mistik sepenuhnya. Seluruhnya
ada enam tingkat perlengkapan: rendah, sedang, tingkat lanjut, masterpiece,
legenda, dan mistik.
Body armor perak
yang kumiliki ini adalah armor Heavenly Knight, seri 『Holy Armor of
Belenus』. Armor ini terdiri dari
lima bagian: bagian kepala, badan, pinggul, lengan, dan kaki. Tak hanya
meningkatkan pertahanan dan menyembuhkan sejumlah darah secara berkala, armor
ini juga meningkatkan kekuatan serangan, serta meningkatkan ketahanan akan
kutukan. Sebagai tambahan, serangan atribut cahaya dan api juga dikurangi
hingga setengahnya. Sebenarnya ini set perlengkapan yang buruk.
Dan mantel yang
berkibar terhembus angin di belakangku adalah 『Overcoat of the
Night Sky』 tingkat mistik. Mantel
ini mempunyai efek untuk mengurangi serangan atribut kegelapan, juga
menyembuhkan sejumlah mana secara berkala.
Perisai yang
kupanggul di punggungku adalah 『Heavenly Shield of Titus』. Sebagai tambahan dari pertahanan yang tinggi dan
penolak tumbukannya, perisai ini meningkatkan semua nilai ketahanan akan efek
status abnormal.
Komplain mengenai
seri Heavenly Knight yang kacau ini menyebabkan admin untuk mem-patch nya, tapi
efek dari armor tersebut masih ada – hanya saja, pemain yang mengenakannya tak
bisa lagi memakai asesoris dengan perlengkapan tersebut. Secara berkala,
pengguna seri Heavenly Knights yang sudah terbatas malah semakin berkurang
karenanya.
Terakhir, yang
kini tengah kupegang di tanganku adalah 『Holy Thunder
Sword』. Dengan kekuatan
serangannya yang kuat dan peningkatan agility nya, ini adalah pedang bermata
dua yang sangat kubanggakan. Layaknya senjata kelas mistik yang lain di dalam
game, senjata ini punya serangan spesialnya tersendiri, dengan timbal balik
pemain yang menggunakannya akan mengalami pengurangan tenaga setelah penggunaan.
Aku kembali
menyarungkan pedangku di pinggulku, lalu, dengan tangan kananku, kurapalkan 【Flame】. Dan seperti dalam game, sebuah semburan api melesat
layaknya tanganku adalah sebuah pelontar api.
Tidak... ini berbeda dari
game.
Kalau aku tak
salah ingat, pekerjaan utama karakterku adalah Heavenly Knight, dan subkelasnya
semestinya adalah Pope. 【Flame】 adalah sebuah skill
Magician dan 【Flying Dragon Slash】 sebenarnya
adalah sebuah skill kelas Warrior. Seharusnya semua itu bukanlah skill yang
karakterku bisa gunakan dengan pekerjaan saat ini di game.
Mengapa seorang
Knight bisa menggunakan skill kelas Magician? Lalu, akupun berpikir: berdasarkan semua yang terjadi, bagaimana
jika ini bukanlah game maupun mimpi, namun sebuah kenyataan?
Jika ini adalah
kenyataan, maka skill yang tak bisa kugunakan karena perubahan kelasku
semestinya bisa kugunakan. Sebagai contoh, seorang ahli Judo yang mulai
mengambil karier Boxing tentunya masih bisa menggunakan teknik Judo.
Karena aku telah
banyak memaksimalkan level pekerjaan yang kuambil, apakah aku bisa menggunakan
semua skill tingkat tinggi yang pernah kupunya?
Ketentuan untuk
mencapai kelas Heavenly Knight adalah sebuah karakter mesti memiliki level
maksimal untuk pekerjaan Magician, Priest, dan Warrior. Dalam rangka untuk
mendapatkannya, aku diharuskan untuk memperoleh pekerjaan Magic Knight,
Advanced Wizard, dan Pope. Aku tak mempelajari semua skill yang ada di setiap
pekerjaan, tapi aku mempelajari sedikit banyak dari mereka.
Andai saja, aku
bisa menggunakan semua skill yang sudah kupelajari, aku pasti bisa mengatasi
segala hal yang akan menimpaku.
Aku ragu apakah
aku bisa bertahan hidup jikalau saja pekerjaan utamaku sudah ditetapkan menjadi
Heavenly Knight. Usut punya usut, beberapa pekerjaan tingkat-tinggi tidak
terlalu berguna. Pertama, mereka hanya punya empat skill kemampuan. Dan semua
itu hanyalah skill singkat yang menyebabkan kerusakan secara luas. Jelas sekali
itu hanyalah sebuah kelas yang dimaksudkan untuk memenuhi keinginan para
developer saja.
Seperti saat ini,
aku dapat menggunakan 【Heavenly Knight Sword Techniques】 yang membuatku bisa menggunakan pedang dua tangan hanya
dengan satu tangan, tapi kalau kupakai dengan kedua tanganku, bukankah itu akan
menambah kekuatan seranganku?
Aku telah berada
di area ini untuk beberapa saat, tapi tak ada gunanya jika kuterus berada di
sini. Jika memang ini kenyataan, aku harus menemukan seseorang atau sebuah kota
dan memikirkan rencana masa depanku.
Kucoba untuk menggunakan
skill pendukung Magician, 【Transfer Gate】. Cahaya terang terpancar
saat sebuah lingkaran sihir selebar tiga meter muncul...
Di dalam game,
yang kubutuhkan hanyalah memilih nama dari sebuah kota dan aku akan berpindah
ke sana. Akan tetapi, saat ini tak ada layar pilihan yang muncul. Untuk sesaat.
Kupikirkan apa yang harus kulakukan. Celakanya, penglihatanku memburam. Dan
setelah itu kulihat pandangannya melebar sebelum mataku berkedip.
Aku berpindah
sejauh sekitar tiga meter dari tempatku sebelumnya. Rupanya, sihir ini tak bisa
digunakan dengan benar tanpa ada gambaran yang jelas mengenai tempat yang ingin
kutuju.
Lagi pula, aku
tak tahu tempat apapun di dunia ini, sepertinya aku tak berpindah karena itu.
Aku menyerah...
Tunggu,
semestinya masih ada satu skill perpindahan yang tersedia. Skill pendukung, 【Dimensional
step】.
Skill ini
membuatku bisa berpindah ke lokasi manapun setelah kupilih. Pada saat awal-awal
bermain, skill ini adalah skill yang membuatmu bisa menjauh dari jarak serang
musuh – sebuah skill yang bisa kaugunakan saat dikepung musuh. Tapi setelah
pertengahan permainan, saat jarak serang para monster dan bosnya memakan
seluruh area layar, bisa dibilang ini skill yang tidak berguna. Apakah aku bisa
menggunakannya? Dengan tanpa layar untuk ku klik, mungkin aku hanya akan
menyia-siakan mana.
Kutetapkan
pandanganku pada lokasi yang kutuju dan mengaktifkan 【Dimensional step】. Pemandangannya berubah seketika. Saat kulihat ke
belakang, kuselidiki, tempat di mana tadi aku berapa telah berada dalam jarak
yang sangat jauh. Mungkin sekitar lima ratus meter. Di dalam game, tak peduli
apapun yang kau lakukan, skill ini hanya bisa membawamu paling jauh sampai
sudut layar. Dalam kenyataannya, ini bisa membawaku ke manapun sejauh jarak
pandangku. Walau aku tak bisa meledakkan kepala dengan sebuah beam seperti
gadis Esper tertentu, ini tetaplah kekuatan yang cukup membantu. Dengan waktu
cool-down satu detik, sepertinya ini bisa menjadi cara bergerak yang praktis.
Jadi aku terus
menggunakan 【Dimensional step】 untuk memetakan daerah
sekitar.
Hingga matahari
terbenam, sepertinya aku berpindah ke arah Barat Daya. Setelah meninggalkan
daerah berbukit beberapa saat yang lalu, aku melihat sebuah sungai besar.
Aku bergerak ke
tepi sungai dan melihat-lihat sekeliling. Lebar sungai ini mungkin sekitar dua
ratus meter. Kelihatannya sungai ini menyimpan cukup banyak air. Saat aku
melihat sungainya, airnya terlihat transparan, dan aku bisa melihat banyak ikan
berenang searah dengan arus.
Mengapa aku tak istirahat
dan minum air dulu?
Kulepaskan
helmku. Hal tersebut mengingatkanku bahwa, tak hanya aku tak keberatan dengan
memakai armor, tapi aku juga tak merasa panas. Pikiran tersebut terus berada di
dalam kepalaku hingga kudekatkan wajahku ke air.
Saat itu juga,
pikiranku membuyar—
“—Gile...”
Semua keluhanku
menghilang dalam riak air.
Pandanganku
terpaku pada bayangan dalam air. Tak ada mata. Tepatnya, di sana tak ada hidung
atau bahkan daging. Dalam lubang mata yang gelap, cahaya terang dari undead
dapat terlihat. Kutatap balik bayangan tersebut tanpa perasaan apapun.
Airnya
mencerminkan sosok dari skeleton berarmor—
Aku benar-benar
melupakannya. Jenis avatar yang kupakai di dalam game.
Avatar game yang
biasa kalian pakai mestinya humanoid – sesuatu yang bisa kalian ubah agar bisa
sesuai dengan keinginan seseorang. Pilihan perubahannya juga bermacam: kalian
bisa membuat sebuah Elf berkuping-panjang, atau bahkan sebuah Orc
berhidung-babi.
Ada juga avatar
spesial yang mengharuskan kita membayar untuk mendapatkannya: salah satu avatar
spesial itu adalah 『Skeletal Body』.
Dibanding
harganya, “tak masalah jika aku benar-benar tertutup oleh armor,” itulah apa
yang temanku katakan...
Sebenarnya aku
menginginkan sebuah avatar skeleton emas. Dengan begitu, bisa saja aku dikenal
sebagai pahlawan keadilan. Saat kutelusuri lebih lanjut mengenainya, kepalanya
adalah skeleton, dan dari leher hingga ujung bawah berwarna emas seperti kostum
seorang pegulat profesional. Namun, kukira avatar tersebut benar-benar skeleton
emas seutuhnya hingga saat sebelum ini...
Untuk melarikan
diri dari kenyataan, aku mengingat masa lalu.
Ini sangat buruk.
Aku tak bisa
melepaskan helmku di depan umum dengan penampilanku. Faktanya, kalau kulakukan,
mungkin aku akan menjadi target penaklukan monster.
Rencana masa
depanku saat ini berubah dengan sekejap.
Aku akan hidup dengan
tertutup dan takkan muncul sebisa mungkin.
Akan tetapi,
armor tubuhku cukup mewah, dan benda ini sendiri mungkin dapat menarik
perhatian... Tapi, aku tak bisa melepaskan perlengkapan ini.
Di dunia ini aku
tak punya apapun kecuali armor ini. Aku kehilangan semua benda dalam gameku,
dan aku tak punya uang.
Aku harus
mengumpulkan uang dengan hati-hati untuk saat ini.
Kubenamkan
kepalaku ke dalam air dan meminumnya. Karena aku adalah seorang skeleton,
apakah aku butuh minum? Ke mana perginya air yang kuminum? Yang lebih penting,
apakah aku bisa merasakan airnya?
Aku takkan
mempedulikan hal-hal kecil itu lagi. Kepalaku sudah mulai memanas. Meskipun aku
yang saat ini tak lagi mempunyai otak.
Seorang skeleton
tertawa dengan nada tinggi dalam anganku... Uups, pikiranku mulai lari dari
kenyataan lagi.
Pertama, mari
pertimbangkan lagi rencana untuk mencari sebuah kota. Mungkin aku akan
menemukan seseorang yang tinggal di seberang sungai.
Dengan pikiran
tersebut, kupakai kembali helmku dan kembali menggunakan 【Dimensional
step】. Semenjak meninggalkan
sungai, tanda-tanda jalan mulai nampak, jadi sebuah desa mungkin tak jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar